BALITTANAH KAWAL BPP WILAYAH CIAWI WUJUDKAN PROGRAM MODEL BPP KOSTRATANI
Identifikasi Model BPP Model Kostratani Ciawi, Kabupaten Bogor dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2020. Pertemuan dihadiri oleh Koordinator Penyuluh (Drs. Amir Ruchiat, SP.) dan para penyuluh BPP Ciawi (Andri Kiswantoro, SST, Wiwit Widyastuti, SP. dan Dewi Lestari, STP), sedangkan dari Balai Penelitian Tanah hadir Kepala Balittanah (Dr. Ladiyani Retno Widowati, MSc) dan Tim Dr. Etty Pratiwi, Heri Wibowo, ST, MSc, Mufti Wirahadikusumah, A. Md).
BPP Ciawi memiliki luas lahan sawah 1.845 Ha dan luas lahan darat 11.937 Ha mencakup tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Ciawi (13 desa), Kecamatan Megamedung (11 desa) dan Kecamatan Cisarua (10 desa). Jumlah petugas di BPP Ciawi terdiri atas 18 orang Penyuluh Pertanian Swadaya dan 11 orang Penyuluh Pertanian Pemerintah. Sedangkan jumlah kelompok tani di BPP Ciawi berjumlah 155 kelompok tani dengan berbagai komoditas yang diusahakan meliputi komoditas inti, yaitu hortikultura, kopi dan padi. Tanaman cabe di wilayah ini merupakan komoditas unggulan nasional.
Dalam sambutannya Koordinator Penyuluh menyampaikan bahwa BPP Ciawi telah berusaha melaksanakan program Kostratani yang disesuaikan dengan kondisi, dan terus berprogres untuk mencapai pelaksanaan yang menyeluruh. Selanjutnya Kepala Balai Penelitian Tanah menyatakan bahwa tugas pengawalan program model BPP Kostratani adalah tugas mulia yang harus dilaksanakan dengan sebaik dan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian produksi tinggi, berkelanjutan dan mensejahterakan petani.
BPP Ciawi merupakan salah satu dari 5 BPP Kostratani di Kabupaten Bogor atau dari 400 BPP Kostratani di Indonesia yang telah menerima bantuan sarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari Kementerian Pertanian tahun 2019. Oleh karenanya BPP Ciawi telah memenuhi kriteria sebagai calon model Kostratani. Sejak tahun lalu penyusunan data dan pelaporan sudah memanfaatkan teknologi IT, serta dilanjutkan dengan pembinaan dan pelatihan lainnya.
Berdasarkan Informasi dari koordinator penyuluh, permasalahan yang dihadapi oleh BPP Ciawi saat ini antara lain: (1). Birokrasi kelembagaan yang perlu disederhanakan, agar BPP dapat menjalani program Kostratani lebih maksimal lagi; (2) Tingginya penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan menjadi villa dan perumahan. Sebagian besar petani memiliki lahan kurang dari 0.5 ha. Untuk itu diperlukan pengetahuan budidaya agar para petani dapat mengelola lahannya secara intensif agar dapat menghasilkan produksi yang tinggi; dan (3) Program Kostratani yang dijalankan masih pada pilar penyuluhan, sedangkan fungsi lainnya yakni 4 pilar pelaksanaan tusi lainnya adalah sebagai: (i) pusat data informasi gerakan pembangunan pertanian, (iii) pusat pembelajaran, (iv) pusat konsultasi agribisnis dan (v) pusat pengembangan jejaring kemitraan belum dapat dilaksanakan.
Di akhir pertemuan dirumuskan rencana tindak lanjut untuk rencana Sosialisasi Kostratani kepada Penyuluh, Camat, Danramil, dan Kades di lingkup wilayah kerja BPP Ciawi. Setelah itu akan dilanjutkan dengan Pelatihan IT dan Manajeman Data/Informasi Pertanian, sosialisasi dan bimtek kepada para penyuluh, Ketua Kelompok Tani, Mahasiswa Penyuluh Pertanian dan petani milenial (EP, MW, LRW, M.Is.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar