Selasa, 24 November 2020

METODE PENYULUHAN PERTANIAN

 Metode peyuluhan pertanian  

 Merupaka suatu proses atau kegiatan yang dilakukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat  dan petani,  efektivitas penyuluhan pertanian ditentukan oleh komponen - komponen  dalam sistem penyuluhan pertanian, dinatara nya bagaiaman memilih metode penyuluhan pertanian yang baik.
 Metode  yang efektif  harus dipilih  berdasarkan karakteristik sasaran, semberdaya yang dimiliki, materi dan tujuan yang ingin di capai, dalam menetapkan  metode terdapat kaidah kaidah yang harus dikuti sehingga penyuluhan menjadi efektif sesuai kebutuhan dan sasaran.
 Metode Penyuluhan pertanian  adalah  cara penyampain materi atau isi pesan penyuluhan  pertanian oleh Penyuluh pertanian  kepada petani baru.  pesan terdiri dari Bentuk  simbol dan  isi pesan memilih menata, menyajikan dan menyederhanakan yang di gunakan dalam kode kode isi pesan  yang paling  mudah diamati dan banyak digunakan yaitu bahasa.

Prinsip - prinsip dalam penyuluhan pertanian :
1. Mengerjakan : artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak mungkin melibatkan masyarakat dalam menerapkan sesuatu.
2. Akibat : Arinya harus memberikan dampak yang memberi pengaruh baik. 
3. Asosiasi :  Artinya Kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan kegiatan lainnya. 

Pengolongan Metode Penyulahan Pertanian 

1. Penggolongan berdasarkan Teknik Komunikasi,
 digolongkan menjadi : 

a. Komunikasi langsung ( Contohnya obrolan di sawah, obrolan di balai desa, obrolan di rumah, telepon/HP, kursus tani, demonstrasi karyawisata, dan pameran.

b. komunikasi tidak langsung , contohnya publikasi dalam bentuk cetakan, poster, siaran radio/TV, dan pertunjukan film. Jadi, dalam kegiatan komunikasi tidak langsung, pesan disampaikan melalui perantara (medium atau media)
.
2. Penggolongan Berdasarkan Jumlah Sasaran

 Pegolongan  Jumlah sasaran digolongkan menjadi

a. Pendekatan Perorangan ( Contonya kunjungan rumah, kunjungan usaha tani, surat-menyurat, dan hubungan telepon)
b. pendekatan kelompok, contohnya: diskusi kelompok, demonstrasi (cara atau hasil), karyawisata, temu lapang, temu usaha, dan kursus tani.) 
c. pendekatan massal (Contohnya pameran, pemutaran film, siaran pedesaan/TV, pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran bahan bacaan (folder, leaflet, liptan, brosur).

 Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Kemampuan seseorang dalam mempelajari sesuatu berbeda-beda.Demikian pula tahap perkembangan mentalnya, keadaan lingkungan dan kesempatannya juga berbeda-beda.  Oleh karena itu, perlu dipilih metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna. 

 Jenis - Jenis Metode Penyuluhan pertanian : 
1. Anjangsono

Anjangsono atau kunjungan merupakan kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan secara langsung kepada sasaran. Kunjungan dapat dilakukan ke tempat sasaran yaitu lahan usaha tani atau ke rumah berupa pendekatan perorangan.
Apabila penyuluh melakukan kunjungan pada kelompok tani disebut pendekatan kelompok, dan jika penyuluh memberikan ceramah kepada sasaran yang jumlahnya banyak dan heterogen, disebut pendekatan kelompok.
2. Demonstrasi

Demonstrasi merupakan metode penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan cara peragaan, Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agar memperlihatkan suatu inovasi baru kepada sasaran secara nyata atau konkret. Melalui kegiatan demonstrasi sasaran ( Audensi ) diajarkan mengenai keterampilan, memperagakan cara kerja teknik-teknik baru termasuk keunggulannya untuk menyempurnakan cara lama.

Dalam penyuluhan pertanian dikenal ada dua macam demonstrasi, yaitu :
1. Demonstrasi Cara
2. Demonstrasi Hasil 
Sedangkan menurut bentuknya dikenal ada 4 tingkatan demonstrasi, yaitu:
a. Demonstrasi plot (demplot); demonstrasi usaha tani perorangan
dengan penerapan teknologi pertanian pada usaha tani kecil dengan komoditi tertentu (tanaman pangan, perkebunan, ternak, ikan, dan penghijauan). Luas lahan yg digunakan 0,1 ha.Pembiayaannya berasal dari pemerintah atau pihak swasta yang bertujuan mempromosikan produk atau teknologinya.
b.Demonstrasi farming  (demfarm)
demonstrasi usaha tani dengan  penerapan  teknologi pertanian pada usaha tani yang dilakukan secara kelompok.  Luas lahan yang digunakan 1 - 5 ha.
c. Demonstrasi area (dem-area)
demonstrasi usaha tani gabungan kelompok dengan penerapan teknologi pertanian pada usaha tani yang dilakukan secara kerja sama antara kelompok dalam satu gabungan kelompok. Luas lahan yang digunakan 25 – 100 ha.  Dem-area ini merupakan pola dasar dari model intensifikasi khusus (INSUS)

3. Pameran
Pameran merupakan metode penyuluhan pertanian dengan pendekatan massal. Sifat pengunjungnya heterogen, tidak terbatas hanya pada petani tetapi juga orang yang bukan petani
Tujuan pameran pertanian, yaitu:
a) memperlihatkan fakta, dan memberi informasi kepada pengunjung,
b) memperlihatkan suatu cara, misalnya cara mengetahui benih yang baik, cara memproses bibit dengan kultur jaringan,
c) memajukan usaha, artinya mengajak para pengunjung untuk ikut melaksanakan atau mencontoh apa yang dilihatnya,
d) memperkenalkan hasil-hasil usaha, memperlihatkan hasil yang dicapai dengan kuantitas dan kualitas yang baik.

I. Pertemuan Petani
a. Temu Wicara

Pertemuan dan dialog 2 arah antara petani atau kontak tani dengan pejabat pemerintah dengan bahasan kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan pertanian dan kehutanan serta ide, gagasan, laporan dan usulan petani kepada pemerintah.
b.    Temu Bisnis – Temu Usaha
Seperti halnya temu wicara, temu bisnis, atau temu usaha adalah pertemuan antara petani atau kontak tani dengan para pengusaha, baik pengusaha Agroindustri di segmen hulu (pengusaha banih, pupuk, obat dan alsintan) maupun para pengusaha pengolahan produk primer dan pengusaha di segment pemasaran.
c.     Temu Karya – Temu Hasil
Temu karya atau temu hasil adalah pertemuan antara petani atau kelompok tani dengan petani dan kelompok tani lain untuk saling tukar menukar informasi ikhwal hasil karya masing-masing petani.
d. Temu Lapangan
Temu Lapangan adalah  pertemuan antara petani–nelayan dengan peneliti untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani.
4. Kursus Tani
Kursus tani adalah kegiatan belajar dan mengajar bagi para petani dalam waktu tertentu dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.
[#][B]Mimbar Sarasehan[/B][/#]

Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara wakil para petani beserta keluarganya/KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan dan mencapai kesepakatan mengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani-nelayan dalam rangka pembangunan pertanian.

Dengan dipahaminya metode penyuluhan pertanian, sehingga diharapkan proses penyuluhan dapat berjalan sesuai harapan dan berdasarkan karakteristik sasaran, sumber daya yang dimiliki, materi serta tujuan yang ingin dicapai.


Daftar Pustaka


Ban, van den, A.W. dan Hawkins, A.S. 2001. Penyuluhan Pertanian, Kanisius, Yogyakarta.

Kartasapoetra, A.G., 1988. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta

Mardikanto, T., 1999. Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Padmowihardjo, S., 2000. Metode Penyuluhan Pertanian, Universitas Terbuka, Jakarta.

Samsudin, U. 1987. Dasar-dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian,Bina Cipta, Bandung.

 

TEKNIK MENCANGKOK TANAMAN TANPA MENGGUNAKAN MEDIA TANAH 


uTerkadang orang atau enggan untuk melakukan pencangkokan  apalagi harus bersentuhan dengan tanah, tetapi sekarang dengan seiring adanya teknologi kita bisa melakukan teknik cangkok tanpa menggunakan media tanah.
bagaimana caranya .......
apakah anda penasaran.
marikita  bahas di sini dan tatap baca tulisan ini 
ternyata seiring dengan beberapa percobaan tanpa kita sadari kita telah menemukan teknik pencangkokan ini .
sebelum nya kita siapkan dulu bahan dan alat.
Hasil gambar untuk gambar botol aqua

cukup dengan menggunakan botol aqua kosong yang di isi dengan air atau aqua yang berisi air 

di lubangi pangkalnya kalau sahabat mau lebih cepat bisa ditambahkan pupuk organik atau pupuk cair sedikit saja kedalam air tersebut.
cara yang kedua 
siapkan pisau atau catter atau pisau cangkok untuk menyayat tanaman atau batang yang akan kita cangkok,
ingat.......
cara ini hanya berlaku atau bisa di peraktekan pada jenis tanaman tertentu saja seperti,   pohon jeruk, dan jambu utuk tanaman lain  maaf belum bisa dan belum penulis coba,...
untuk tanaman jambu ini sangat cepat bisa satu bulan sudah keluar akar.

cara yang ketiga

cari tanaman yang akan kita cangkok
kita untuk sample gunakan tanaman jeruk....
kita sayat batang nya dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril...
cara penyayatan berbeda dengan cara pencangkokan seperti cangkok biasanya,... ini dilakukan penyayatan sampai setengah nya batang atau sampai daging dari batang tersebut.
langkah selanjutnya masukan sayatan yang terssisa atau terbuka tadi kedalam botol aqua yang sudah  dibolongi pangkalnya dan telah berisi air dan telah di campur pupuk tersebut , batang sayatan harus terendan air dan di ikat dipohon dengan botol nya kalau terlihat air kurang bisa ditambahkan melalui tutup botol aqua tersebut. biarkan selama satu bulan sampai akar terlihat tumbuh kalau sudah tumbuh langsung di potong atau di gergaji dan bibit cangkokan siap di tanam.


demikian tulisan ini semoga bermanfaat dan silahkan di coba bagi yang belum paham  saya ada vidio tentang ulasan ini silahkan di tonton. jangan lupa di like.....

TEKNIK BUDIDAYA KOPI ARABIKA

 TEKNIK BUDIDAYA 

KOPI ARABIKA







PENDAHULUAN
  Indonesia merupakan salah satu negara produsen kopi utama dunia, yang berada di urutan ketiga terbesar  setelah Brasil dan Vietnam
-    96% kopi Indonesia diproduksi oleh perkebunan rakyat
-   Kopi merupakan produk pertanian yang mengandalkan kualitas citarasa yang dipengaruhi oleh bahan tanam, teknik budidaya dan penanganan pasca panen.

Kopi Arabika ( Coffea arabica)
Kopi arabika berasal dari Ethiopia  dan Albensenia.  Golongan ini merupakan pertama kali dikenal  dan dibudidayakan  oleh manusia. bahkan merupakan golongan yang paling banyak diusahakan sampai akhir abad XIX.  setelah abad itu dominasi kopi arabika menurun, karena ternyata kopi inisangat peka terhadap karat daun. terutama di dataran rendah.

Beberapa sipat penting kopi arabika adalah:
1. Menghendaki daertah denganketinggian  antara 1000- 1700 Mdpl dan suhu 16 -20 Derajat Celcius.
2. Menghendaki  daerah yang mempunyai iklim kering atau bulan kering 3 bula/ tahun secara berturut - turut,  yang sesekali mendapat hujan kiriman. 
3. Umumnya peka  terhadap penyakit karat adaun  terutama  bila ditanam  di dataran rendah  atau kurang dari 500 m dpl 
4. Rata - Rata produksi sedang ( 4.5 - 5 Kw  kopi beras /ha/th) tetapi bila dikelola secara intensif  produksi bisa mencapai 15- 20 kw/ha /th., rendemen +/- 18 %.
5. Umumnya berbuah

       JENIS KOPI KOMERSIAL DI INDONESIA 
 Arabika  
252 rb ha
Ekspor
Robusta

Liberika





Sistem  Percabangan  Pada Tanaman Kopi



DOKUMENTASI KEGIATAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) WILAYAH CIAWI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2021   DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUH PERTANIAN DI ...